-->

Sunday, May 07, 2017

Menjalankan Bisnis dengan Keridaan Allah

Beribadah dengan niat yang tulus

Takkan ada sedikit pun kerugian pada seseorang yang menjalankan usaha atau bisnisnya dengan keridaan Allah. Mengapa? Sebab Allah-lah yang memberikan banyak kemudahan karena ikhlasnya seorang hamba dalam menjalankan usaha tersebut. 

Ketulusan hati (ikhlas) dalam menjalankan bisnis yang menjadi sebab Allah rida. Niat tulus untuk beribadah di dalam usaha atau bekerja di berbagai bidang usaha yang digeluti merupakan awal yang baik. 

Menjalankan bisnis dengan niat untuk beribadah dalam berbisnis dapat mendorong tekad yang kuat untuk melakukannya tanpa penyimpangan. Hal ini merupakan langkah-langkah yang harus dilalui dalam beribadah kepada Allah.

Jika telah dilakukan dengan sungguh-sungguh takkan ada yang disebut sulit dalam beribadah. Bisnis dilakukan dengan langkah-langkah seperti itu (niat yang tulus dan tekad hati yang kuat untuk beribadah) berbuah keridaan Allah. 

Patut bagi seorang yang beriman kepada Allah bersyukur apabila dapat menjalankan niat ibadah dengan tekad yang kuat untuk menjalankannya di dalam sebuah usaha atau bisnis.  

Niat Tulus Menjalankan Bisnis Karena Allah

Ikhlas atau tulus hati yang melandasi niat ibadah dalam berwirausaha atau bisnis (dalam bidang apa pun yang tidak berseberangan secara syar'i) tidak dapat tertolak bagi orang-orang beriman. Pada tahap awal sebelum dijalankan saja sudah diberi ganjaran (pahala) oleh Allah. 

Karena itu, niat tulus untuk beribadah merupakan kata kunci yang paling awal harus ditanamkan dalam hati. Jika niatnya tidak tulus, yakni tidak dilandaskan untuk beribadah, maka usahanya tidak berbuah keridaan Allah atau tidak memperoleh keberuntungan.

Keikhlasan beribadah dalam menjalankan usaha atau bisnis sangat berpengaruh terhadap jiwa orang yang melakukannya. Sebab niat dapat menggerakkan ke arah mana suatu perbuatan ditujukan. Jika sebuah usaha diarahkan dengan niat untuk memperolah keuntungan finansial, maka dengan niat itu seorang pengusaha akan mendapatkannya.

Akan tetapi, jika niat itu tidak diperkuat untuk beribadah, maka hasilnya tidak ada keberkahan (ganjaran dari usaha tersebut). Ini merupakan kerugian besar bagi orang-orang beriman.

Tekad Hati

Jika sudah ada niat tulus untuk beribadah di dalam usaha, maka selanjutnya harus bersungguh-sungguh dengan niatnya tersebut. Seseorang tidak akan mampu berwirausaha dengan niat ibadah jika tidak ada tekad yang kuat,

Tekad hati yang kuat untuk tetap berada dalam ibadah kepada Allah sudah sepatutnya diiringi dengan sebuah doa. Tanpa bermohon diberikan kekuatan untuk menjalankan niat tulus dalam beribadah kepada-Nya, maka sangat musykil akan memiliki kemampuan untuk mengamalkannya.

Berdoa kepada Allah merupakan wujud seorang hamba yang sangat membutuhkan pertolongan-Nya. Beribadah adalah perintah Allah. Bisnis yang dijalankan untuk memperoleh keridaan Allah adalah ibadah. 

Akan tetapi, jika beribadah kepada Allah tanpa ditolong oleh Allah, maka akan sulit untuk menjalankannya selain hanya bertumpu pada keingan dirinya sendiri (nafsu). "La quwwata illa billah" -- tidak ada kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah.

Ini adalah contoh sebuah doa untuk diberi kekuatan oleh Allah dalam beribadah:

Duhai Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang
Kepada-Mu aku beribadah dan
Kepada-Mu aku bermohon pertolongan
Niatku dalam beribadah hanya Engkau yang tahu
Tetapi, duhai Allah 
Niatku tak cukup jika tanpa pertolongan-Mu
Ibadahku takkan mungkin memenuhi yang Engkau kehendaki
Karena Engkau tahu niatku masih terbungkus nafsu
Karena Engkau tahu setan selalu menggodaku
Karena Engkau tahu tidak ada kekuatan pada diriku tanpa pertologan-Mu
Karena itulah, duhai Allah 
Aku menghadap-Mu
Memohon kepada-Mu pertolongan:
Berikanlah aku kekuatan untuk beribadah kepada-Mu
Berikanlah aku bimbingan untuk tetap berada di jalan-Mu yang lurus
Berikanlah aku petunjuk dari apa yang aku tidak tahu
Duhai Yang Maha Pengasih dari segala yang mengasihi

Bersyukur

Apa yang patut kita lakukan jika Allah telah menolong kita? Bersyukur jawabannya. Berterima kasih kepada Allah tidak cukup hanya dengan lisan, melainkan kita harus benar-benar tunduk dan patuh kepada-Nya. 

Berterima kasih tidak cukup hanya dengan mengundang orang untuk memberikan makanan dan minuman tanpa ditindaklanjuti dengan terus berjuang di jalan Allah. Segala perintah dan larangan-Nya harus ditaati.

Jika terdapat keuntungan dari sebuah bisnis, maka jangan lupa untuk berzakat, infak dan sodaqah. Menjadi orang beriman yang diridai oleh Allah harus mendahulukan apa yang menjadi kehendak-Nya. 

Allah sangat menghendaki agar orang beriman menjadi orang bertakwa dengan sebenar-benar bertakwa kepada-Nya. Bisnis bukanlah penghalang untuk menjadi dekat dengan Allah selain harus dijadikan ladang amal ibadah. Hanya dengan keridaan Allah seseorang dapat sukses di dunia dan di akhirat.

NEXT ARTICLE Next Post
PREVIOUS ARTICLE Previous Post


EmoticonEmoticon

Post a Comment

NEXT ARTICLE Next Post
PREVIOUS ARTICLE Previous Post
 

Delivered by FeedBurner