Apakah Islam itu terbelakang dari sains dan teknologi? Islam lahir justru sebagai rahmat bagi alam semesta. Wujud adanya alam menjadi bukti bagi orang-orang yang mau berpikir. Pengetahuan manusia sebagai salah satu manifestasi betapa tingginya ilmu Allah swt. Manusia tak mungkin ada bila tanpa ada-Nya Sang Maha Pencipta. Maka, Islam cermin adanya ilmu pengetahuan (sains) yang telah dirancang oleh Sang Maha Mengetahui. Kehadiran ilmu pengetahuan adalah aset bagi manusia untuk lebih memahami fenomena alam sebagai bukti ada-Nya kebesaran Allah swt.
Bila manusia ada yang congkak atas apa yang telah diciptakannya, maka sesungguhnya dia lupa akan Allah swt yang sudah memberinya serangkaian kemampuan otaknya untuk berpikir. Tak pelak lagi, manusia yang demikian dalam kehidupan di dunia lebih memperhatikan materi ketimbang keluhuran budi pekerti. Suratan takdir bagi manusia yang mengedepankan akalnya sama sekali tidak dapat memahami jiwanya, selain apa yang lahir saja.
Sains seharusnya mengantarkan manusia lebih baik dalam akhlaknya. Bukan malah sebaliknya, yaitu berbuat jahat dengan pengetahuan yang dimilikinya. Selama ilmu pengetahuan dapat membawa manusia menuju kepada hadirat Allah Azza wa Jalla, maka selama itu pula ilmu pengetahuannya dapat memberi berkah bagi yang lain.
Dalam dunia bisnis, misalnya, Allah swt sudah mengatur bagi manusia agar berlaku jujur. Dengan kejujuran, maka bisnis tersebut membawa manfaat bagi semua pihak. Akan tetapi, bila nilai-nilai kejujuran diabaikan, maka pasti bisnis yang dijalankannya sama sekali tidak berarti apa-apa bagi kemaslahatan umat. Oleh karena itu, bisnis di dalam Islam diatur agar dapat memberikan contoh yang bermartabat.
Dalam dunia bisnis, misalnya, Allah swt sudah mengatur bagi manusia agar berlaku jujur. Dengan kejujuran, maka bisnis tersebut membawa manfaat bagi semua pihak. Akan tetapi, bila nilai-nilai kejujuran diabaikan, maka pasti bisnis yang dijalankannya sama sekali tidak berarti apa-apa bagi kemaslahatan umat. Oleh karena itu, bisnis di dalam Islam diatur agar dapat memberikan contoh yang bermartabat.
Apakah Islam sama sekali tidak mengajarkan manusia manajemen dalam bisnis? Salah satu bukti terbesar dalam sejarah Islam telah ditunjukkan oleh manusia pilihan yang membangun bisnis dengan nilai-nilai kejujuran serta manajemen yang dikagumi oleh banyak kalangan. Beliau, Nabi Muhammad saw, suri teladan umat manusia dalam menjalankan bisnis Islami. Di dunia Islam tercatat bahwa perdagangan yang dibawa oleh baginda Rasulullah saw sampai ke jazirah Arab melampaui wilayahnya sendiri.
Perluasan bisnis seluas itu mustahil bila tidak dibangun dengan suatu manajemen yang handal. Sekalipun adanya perniagaan tidak sepesat di zaman yang penuh dengan perkembangan teknologi seperti saat ini, akan tetapi prinsip-prinsip manajemen perdagangan sudah diperlihatkan.
Mana mungkin beliau dapat membawa barang atau produk dagangan asal saja tanpa memperhatikan unsur-unsur yang terkait dalam pengiriman barang? Juga, mana ada barang dagangan dapat dipesan oleh pembeli tanpa memperhatikan kualitas produk? Bagaimana juga orang tertarik atas barang dagangan yang dijual oleh beliau kalau bukan karena pribadi beliau yang agung?
Maka, dalam bisnis seperti yang diperlihatkan oleh beliau telah mengikuti manajemen modern sebagaimana yang berlaku saat ini. Unsur-unsur seperti manusia, produk, peralatan, nilai-nilai budi pekerti, keluarbiasaan mengenal pangsa pasar, nama baik atau citra positif, amanah, kepiawaian dalam menjalin hubungan dagang, dan lain-lain yang mendukung terjadinya proses transaksi dalam bisnis merupakan bukti bahwa beliau menerapkan manjemen yang sangat Islami.
Manajemen yang baik tidak berarti mengabaikan nilai-nilai kepercayaan bagi konsumen. Kepribadian beliau yang agung sehingga mendudukkan beliau sebagai al-amin atau manusia yang dapat dipercaya, menunjukkan betapa beliau termasuk pebisnis yang handal?
Perluasan bisnis seluas itu mustahil bila tidak dibangun dengan suatu manajemen yang handal. Sekalipun adanya perniagaan tidak sepesat di zaman yang penuh dengan perkembangan teknologi seperti saat ini, akan tetapi prinsip-prinsip manajemen perdagangan sudah diperlihatkan.
Mana mungkin beliau dapat membawa barang atau produk dagangan asal saja tanpa memperhatikan unsur-unsur yang terkait dalam pengiriman barang? Juga, mana ada barang dagangan dapat dipesan oleh pembeli tanpa memperhatikan kualitas produk? Bagaimana juga orang tertarik atas barang dagangan yang dijual oleh beliau kalau bukan karena pribadi beliau yang agung?
Maka, dalam bisnis seperti yang diperlihatkan oleh beliau telah mengikuti manajemen modern sebagaimana yang berlaku saat ini. Unsur-unsur seperti manusia, produk, peralatan, nilai-nilai budi pekerti, keluarbiasaan mengenal pangsa pasar, nama baik atau citra positif, amanah, kepiawaian dalam menjalin hubungan dagang, dan lain-lain yang mendukung terjadinya proses transaksi dalam bisnis merupakan bukti bahwa beliau menerapkan manjemen yang sangat Islami.
Manajemen yang baik tidak berarti mengabaikan nilai-nilai kepercayaan bagi konsumen. Kepribadian beliau yang agung sehingga mendudukkan beliau sebagai al-amin atau manusia yang dapat dipercaya, menunjukkan betapa beliau termasuk pebisnis yang handal?
Anda akan seperti beliau dalam menjalankan bisnis apabila membawanya dengan prinsip-prinsip yang menyandarkan pada keluhuran budi pekerti. Berdiri di atas nilai-nilai kejujuran dengan manajemen yang sangat Islami.
Seharusnya dalam menjalankan bisnis di dunia maya tidak patut bila tidak memperhatikan keluhuran budi pekerti. Internet merupakan produk teknologi informasi menjadi media yang sangat cepat, tepat, dan menjangkau lebih luas ke seluruh penjuru dunia.
Anda sebagai bagian dari unsur manusia tidak dapat mengabaikan akhlak mulia dalam menjalankan bisnis di dunia maya. Produk apa pun, baik informasi atau barang, yang Anda tawarkan melalui keunggulan alat sains yang diproduksi oleh manusia modern tidak dapat meninggalkan nilai-nilai kejujuran. Kebohongan, palsu, menipu, menjanjikan tanpa bukti, berpura-pura baik, dan lain-lain kejahatan hati harus disingkirkan.
Seharusnya dalam menjalankan bisnis di dunia maya tidak patut bila tidak memperhatikan keluhuran budi pekerti. Internet merupakan produk teknologi informasi menjadi media yang sangat cepat, tepat, dan menjangkau lebih luas ke seluruh penjuru dunia.
Anda sebagai bagian dari unsur manusia tidak dapat mengabaikan akhlak mulia dalam menjalankan bisnis di dunia maya. Produk apa pun, baik informasi atau barang, yang Anda tawarkan melalui keunggulan alat sains yang diproduksi oleh manusia modern tidak dapat meninggalkan nilai-nilai kejujuran. Kebohongan, palsu, menipu, menjanjikan tanpa bukti, berpura-pura baik, dan lain-lain kejahatan hati harus disingkirkan.
Berkembangnya dunia cyber menghadirkan manusia-manusia yang tidak sejalan dengan tujuan mulia sains. Allah swt sangat marah kepada manusia-manusia yang menjadikan hidupnya dipenuhi dengan ketidakjujuran.
Jujur menjadi dasar yang sangat dihargai dalam proses transaksi di dunia bisnis. Perdagangan yang ditawarkan secara tunai adalah salah satu bentuk yang diharapkan berlangsung secara amanah di antara pihak-pihak terkait dalam perdagangan. Allah swt telah mengajarkan hal demikian agar menjadikan manusia lebih bersikap jujur dalam segala hal. Allah swt berfirman:
Penting untuk dicatat bahwa setiap produk yang ditawarkan harus betul-betul berkualitas, bukan produk siluman atau kelihatannya baik padahal buruk. Anda boleh saja menggunakan cyber untuk mempromosikan produk anda sepanjang bahwa produk yang dilukiskan itu betul-betul sesuai dengan kenyataannya.
Bisnis yang mengandalkan pada perkembangan teknologi bukan berarti meniadakan prinsip-prinsip ilmu pengetahuan yang dilandasi dengan nilai-nilai kejujuran. Ilmu pengetahuan atau sains tidak berarti sama sekali bagi keselamatan umat manusia bila diciptakan untuk tujuan kejahatan.
Jujur menjadi dasar yang sangat dihargai dalam proses transaksi di dunia bisnis. Perdagangan yang ditawarkan secara tunai adalah salah satu bentuk yang diharapkan berlangsung secara amanah di antara pihak-pihak terkait dalam perdagangan. Allah swt telah mengajarkan hal demikian agar menjadikan manusia lebih bersikap jujur dalam segala hal. Allah swt berfirman:
“Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu bermu`amalah tidak secara tunai untuk waktu yang ditentukan, hendaklah kamu menuliskannya. Dan hendaklah seorang penulis di antara kamu menuliskannya dengan benar. Dan janganlah penulis enggan menuliskannya sebagaimana Allah telah mengajarkannya, maka hendaklah ia menulis, dan hendaklah orang yang berutang itu mengimlakan (apa yang akan ditulis itu), dan hendaklah ia bertakwa kepada Allah Tuhannya, dan janganlah ia mengurangi sedikit pun daripada utangnya. Jika yang berutang itu orang yang lemah akalnya atau lemah (keadaannya) atau dia sendiri tidak mampu mengimlakan, maka hendaklah walinya mengimlakan dengan jujur. Dan persaksikanlah dengan dua orang saksi dari orang-orang lelaki di antaramu). Jika tak ada dua orang lelaki, maka (boleh) seorang lelaki dan dua orang perempuan dari saksi-saksi yang kamu ridai, supaya jika seorang lupa maka seorang lagi mengingatkannya. Janganlah saksi-saksi itu enggan (memberi keterangan) apabila mereka dipanggil; dan janganlah kamu jemu menulis utang itu, baik kecil maupun besar sampai batas waktu membayarnya. Yang demikian itu, lebih adil di sisi Allah dan lebih dapat menguatkan persaksian dan lebih dekat kepada tidak (menimbulkan) keraguanmu, (Tulislah muamalahmu itu), kecuali jika muamalah itu perdagangan tunai yang kamu jalankan di antara kamu, maka tak ada dosa bagi kamu, (jika) kamu tidak menulisnya. Dan persaksikanlah apabila kamu berjual beli; dan janganlah penulis dan saksi saling sulit-menyulitkan. Jika kamu lakukan (yang demikian), maka sesungguhnya hal itu adalah suatu kefasikan pada dirimu. Dan bertakwalah kepada Allah; Allah mengajarmu; dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu” (QS. Al-Baqarah: 282).Perhatikan ayat di atas bagaimana Allah swt mengajarkan ilmu pengetahuan bisnis dengan menerapkan kejujuran dan manjemen. Dicatat atau dibukukan setiap transaksi yang bermu’amalah tidak secara tunai atau kredit. Disaksikan dengan persaksian yang benar. Tidak boleh melakukan kecurangan, berbuat adil, dan penuh dengan hubungan antar manusia yang saling berkepribadian luhur.
Penting untuk dicatat bahwa setiap produk yang ditawarkan harus betul-betul berkualitas, bukan produk siluman atau kelihatannya baik padahal buruk. Anda boleh saja menggunakan cyber untuk mempromosikan produk anda sepanjang bahwa produk yang dilukiskan itu betul-betul sesuai dengan kenyataannya.
Bisnis yang mengandalkan pada perkembangan teknologi bukan berarti meniadakan prinsip-prinsip ilmu pengetahuan yang dilandasi dengan nilai-nilai kejujuran. Ilmu pengetahuan atau sains tidak berarti sama sekali bagi keselamatan umat manusia bila diciptakan untuk tujuan kejahatan.
EmoticonEmoticon