Berkunjung, dalam bahasa agama, adalah silaturahim. Islam sangat menganjurkan untuk bersilaturahim antar sesama manusia. Ada banyak keuntungan yang diperoleh dari saling berkunjung itu. Dimudahkan rezeki dan dipanjangkan usia. Akal yang tercerahkan takkan membiarkan suasana hidup dan kehidupan diliputi oleh kegelisahan lantaran tak ada orang yang mendekati kita. Tak ada orang yang sudi berhubungan dengan kita.
Adakah bahwa orang hebat tak patut bersilaturahim? Tidak. Siapa pun orang itu, dengan kedudukan dan latar belakang ekonomi, pendidikan dan sebagainya, tak ada ketentuan untuk menjauhi silaturahim. Persoalan yang dianggap tidak patut adalah jika kunjungan tersebut diselipkan niat jahat. Bersilaturahim, secara fitrah, merupakan kebutuhan dasar manusia yang tidak dapat terhindar untuk saling berbagi keberuntungan, bukan kerugian.
Istilah keberuntungan jangan dimaknai dengan sifat yang ditujukan hanya untuk kepentingan pemenuhan materi semata, melainkan juga kebutuhan atas ketenangan jiwa. Anda pasti akan mudah sakit, fisik maupun batin, jika tak ada seorang pun yang menjumpai Anda karena orang lain berupaya menjaga jarak dengan Anda. Jika Anda tidak mampu menghadapi kondisi sosial yang demikian, maka jangan jauhkan diri Anda dengan Allah. Bermohonlah kepada Allah agar dapat menjadi insan yang memiliki nilai kemanfaatan atas kehadirannya di muka bumi. Hubungan antar manusia (human relation) benar-benar sangat berarti bagi hidup dan kehidupan Anda.
Saudaraku, makna silaturahim menjangkau secara meluas di era ilmu pengetahuan dan tekonologi ini. Melalui IT (information technology) atau saat ini lebih dimaknai secara praktis via internet, maka hubungan antar manusia semakin tidak dapat terhindar. Secara online, bahkan Anda pun dengan mudah berbagi info bisnis. Kunjungan yang dilakukan atas dasar saling membutuhkan pastinya akan lebih mudah berjalan dibandingkan tidak ada kesamaan kebutuhan.
Bagi para blogger atau pemilik website, kunjungan satu sama lain untuk saling berbagi informasi dan, tentu saja, adanya keberuntungan yang bakal didapatkan, sangat dianjurkan. Hanya saja, yang patut untuk direnungkan, bahwa silaturahim itu bukan hanya untuk kepentingan diri semata-mata, melainkan bernilai sosial.
Bagi para pemakai situs social media, yang cenderung suka berbagi status, juga tentu saja sangat membutuhkan perlunya perhatian orang lain (sesama pemakai situs sosial). Jangan hanya Anda saja yang merasa perlu, karena sebuah pertemanan, tentu berkonsekuensi saling membutuhkan. Permasalah Anda suka atau tidak suka, pastinya karena Anda memiliki penilaian pribadi. Jika Anda menilai kepribadian seseorang, janganlah dilandaskan pada kebencian atau kedengkian, melainkan karena sebab-sebab yang belum dapat menilai baik atau tidaknya memberikan komentar atau suka tidaknya atas isi (content) artikel (posting) teman Anda.
Semoga, artikel ini dapat membrikan nilai kemanfaatan para blogger atau pemilik website, juga para pemanfaat jaringan media sosial yang ada saat ini. Saya sangat mempersilakan Anda dapat mengunjungi blog saya yang lain atau Anda dapat mampir ke situs sosial (facebook atau twitter). Agama, Hati dan Ilahi (blog), Grup Agama, Hati dan Ilahi (facebook), Madjelis Dzikir Tawashow (halaman facebook) dan @ahmady (twitter).
EmoticonEmoticon