-->

Monday, April 17, 2017

Bisnis Itu Bukan Buaian Tapi Sungguhan

Perniagaan yang membawa keberkahan

Adakah Anda merasakan buaian atas sebuah bisnis? Sangat terasa jika buaian itu adalah kebohongan. Berbuat untuk kebaikan tidaklah harus dilakukan dengan cara mengelabui. Biarkan berjalan apa adanya tanpa harus dibesar-besarkan hanya untuk mencari keuntungan. Bisnis itu bukan buaian tapi sungguhan.

Ada beberapa ciri dari cara orang yang tidak jujur dalam menjalankan sebuah usaha. Berbohong adalah cara yang paling banyak dilakukan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab. Begitu terlalu menganggap sepele orang-orang yang menjadi target sasaran dari usahanya.

Bisnis Buaian Tidak Berkah

Jika Anda seorang pebisnis yang hanya mengandalkan kebohongan, maka Anda termasuk orang yang merugi. Setiap kali Anda berbuat curang, maka 10 (sepuluh) orang yang biasa berlangganan kepada Anda akan meninggalkan Anda secara bertahap. Mereka akan segera menyadari bahwa Anda adalah pembohong.

Buaian Anda telah membuat mereka tertarik pada tahap awal, tetapi akan berubah menjadi sangat membenci Anda karena sangat jelas bohongnya. Apa yang Anda tawarkan tidak sebagaimana aslinya. Tips dan Trik dalam pengelabuan sangat mempesona, tetapi cara seperti itu hanyalah bersifat sangat sebentar.

Tidak ada keberkahan yang didapatkan dengan cara membuai calon pelanggan melainkan kerugian besar yang diraih. Berbuat yang terbaik mempersiapkan buah yang sebaliknya, yakni sangat berguna untuk diri dan orang lain.

Bagaimana bisnis yang sungguhan itu?

Bisinis Sungguhan Berbuah Nilai Ibadah

Bagi orang-orang beriman kepada Allah, setiap yang diperbuatnya tak akan menipu dirinya sendiri maupun orang lain. Bedanya orang beriman dan tidak beriman adalah di hatinya tidak ada dusta. Hati yang berpenyakit menjadi sebab murka Allah diturunkan. Karena itu, bisnis yang dijalankan oleh orang beriman berbeda dengan orang yang tidak beriman.

Tipu menipu dalam bisnis sangat dilarang oleh Allah dan Rasul-Nya saw. Allah tidak melarang orang-orang beriman mencari karunia (melalui perniagaan), tetapi tidak boleh melupakan Allah (zikir). Dalam Al-Quran, Allah telah berfirman:

"Tidak ada dosa bagimu untuk mencari karunia (rezeki hasil perniagaan) dari Tuhanmu. Maka apabila kamu telah bertolak dari Arafah, berzikirlah kepada Allah di Masy`arilharam. Dan berzikirlah (dengan menyebut) Allah sebagaimana yang ditunjukkan-Nya kepadamu; dan sesungguhnya kamu sebelum itu benar-benar termasuk orang-orang yang sesat" (QS. Al-Baqarah: 198).

Hati orang beriman tenteram karena selalu berzikir mengingat Allah. Sekalipun dalam mencari karunia (berbisnis), maka orang beriman selalu mengikuti perintah Allah dan Rasul-Nya saw. Inilai nilai ibadah dari sebuah usaha (bisnis) yang dijalankan tanpa mengabaikan hak Allah untuk selalu diandalkan, dirindukan dan dipatuhi apa yang menjadi kehendak-Nya.

Ada kejujuran dalam berniaga memberikan kekuatan jiwa untuk selalu istiqamah di jalan Allah. Bisnis bukanlah tujuan hidup seseorang di dunia melainkan hanyalah cara baik yang dilakukan bagi mereka yang berharap rezeki dari Allah swt.
NEXT ARTICLE Next Post
PREVIOUS ARTICLE Previous Post


EmoticonEmoticon

Post a Comment

NEXT ARTICLE Next Post
PREVIOUS ARTICLE Previous Post
 

Delivered by FeedBurner